Arsip Tag: Allah Yang Maha Esa

Kesetiaan Tuhan

“Sampai di sini Tuhan menolong kita”

1 Samuel 7:1-14

Kita merenungkan atas kesetiaan Tuhan dan kita bisa mengungkapkan “Sampai di sini Tuhan menolong kita.”

Kita bisa menirukan pola bangsa Israel sambil mengingatkan kebaikan dan kesetiaan Tuhan.

Pada zaman nabi Samuel ini, pergumulan dengan musuh Filistin mulai di 1 Samuel 4:3:

Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel: ”Mengapa Tuhan membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil dari Silo tabut perjanjian Tuhan, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita.”

Lanjutkan membaca Kesetiaan Tuhan

Isa Almasih Mengajar tentang Dinullah (Kerajaan Allah)

Isa Almasih pergi ke mana-mana untuk mengajar tentang Kerajaan Allah. Sejak Nabi Adam berdosa, semua orang menjadi berdosa dan lahir di dalam kerajaan Iblis.

Isa Almasih datang ke dunia untuk menghancurkan kerajaan Iblis dan membangun Kerajaan Allah.

Dia siap melepaskan setiap orang dari kerajaan Iblis dan memindahkannya ke dalam Kerajaan Allah — menjadi umat Allah. Tetapi Allah tidak memaksa seseorang untuk pindah ke dalam Kerajaan-Nya.

Dia hanya menyerukan agar setiap orang percaya kepada-Nya dan mengikuti jalan yang lurus yang ditunjukkan oleh Isa Almasih.
Isa Almasih banyak mengajar tentang Kerajaan Allah.

Di sini tidak mungkin untuk menceritakan semuanya, tetapi pada bagian ini akan dijelaskan hal-hal yang paling penting tentang Kerajaan Allah.

Isa menyempurnakan hukum Taurat. Dalam hukum Taurat, ada perintah: “Jangan membunuh”. Isa Almasih mengajar bahwa barangsiapa marah kepada orang lain, ia berdosa seperti orang yang membunuh.

Dalam hukum Taurat juga ada ajaran seperti ini: “Setiap orang yang menceraikan istrinya harus memberikan surat cerai kepadanya.” Tetapi Isa Almasih berkata, “Jangan menceraikan seorang istri kalau ia tidak menyeleweng.”

Juga ada ajaran seperti ini: “Cintailah kawan-kawanmu dan bencilah musuh-musuhmu.” Tetapi Isa mengajarkan: “Cintailah musuh-musuhmu, dan doakanlah orang-orang yang menganiaya kalian.”

Isa Almasih juga mengajar bagaimana orang yang sudah pindah ke dalam Din atau Kerajaan Allah harus sholat, memberi sedekah, berdoa, dan berpuasa. Dia berkata, “Jangan kalian melakukan kewajiban agama di depan umum supaya dilihat orang.”

Jadi jangan memberi sedekah supaya orang lain melihat. Juga jangan sholat atau berdoa hanya supaya orang lain melihat dan memuji kita, tetapi berdoalah di kamar sendiri supaya Allah sajalah yang melihat dan mendengar kita.

Kalau berpuasa, janganlah bermuka muram, tetapi cucilah muka kita dan sisirlah rambut kita supaya tidak ada yang tahu bahwa kita sedang berpuasa, kecuali Allah yang mahatahu.

Kata Isa Almasih, “Jangan khawatir tentang apa yang akan kalian makan atau apa yang akan kalian pakai, tetapi percayalah kepada Allah. Usahakanlah dahulu supaya Allah benar-benar menjadi penguasa tunggal atas hidupmu dan lakukanlah kehendak-Nya, maka semua yang lain juga akan diberikan Allah kepadamu.”

Ada dua pilihan atau dua pintu. Saudara hanya boleh memilih satu saja. Jangan memilih pintu yang besar dan lebar, yaitu memilih yang gampang dan yang duniawi. Mengapa?

Karena pintu ini menuju ke neraka. Tetapi pilihlah pintu yang sempit dan yang sukar, yang membawa orang kepada hidup yang kekal.

Ini adalah pintu dan jalan yang lurus, yang ditunjukkan oleh Isa Almasih. Orang yang memilih pintu yang sempit hanya sedikit. Mereka harus mematikan nafsu duniawi dan memikirkan orang lain. Mereka selalu ingin melakukan kehendak Allah yang ditunjukkan oleh firman-Nya.

Isa Almasih memberi kesimpulan tentang ajaran-Nya dalam satu perintah yang mempunyai dua imbauan. “Kasihilah Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa, akal, dan kekuatanmu, dan kasihilah sesamamu seperti kamu mengasihi diri sendiri.”

Isa Almasih juga mengajarkan bahwa orang yang mendengarkan perkataan-Nya dan yang menurutinya sama seperti orang bijak yang membangun rumahnya di atas batu.

Tetapi orang yang mengetahui ajaran-Nya dan tidak menurutinya sama seperti orang bodoh yang membangun rumahnya di atas pasir. Yang mana yang akan Saudara pilih?

Pintu yang lebar atau pintu yang sempit? Jalan yang mudah atau jalan yang sukar? Bijak atau bodoh?

Siapakah Seorang Imamat Pada Hari Ini

Apa yang membedakan Gereja Baptis dengan denominasi atau sinode yang lain?

Apakah desain tempat ibadah yang berbeda? Apakah pujian-pujian atau buku nyanyian yang dipakai berbeda?

Apakah gaya musik yang disukai berbeda? Apakah pakaian ketika ikut ibadah raya yang berbeda?

Memang hal tersebut bisa jadi sebagian dari perbedaannya, namun pada dasarnya, umat Baptis memiliki satu visi bagi gereja – visi itu termasuk keanggotaan gereja adalah orang-orang yg telah dilahiran kembali.

Atau dalam istiliah yg lain seperti dijelaskan oleh orang teolog Baptis John Hammett, “Ada desakan terhadap gereja itu harus mempunyai orang yg sudah percaya saja. Itulah yang menjadi pembeda gereja Baptis.”

(Hammett, Biblical Foundations for Baptist Churches, 81.)

Bagian terutama dari ekklesiologi Baptis memiliki gelar lain secara Alkitabiah dan teologis: Keimaman bagi Orang Percaya

Keyakinan tersebut yg mendasarinya sudah menjadi sangat penting dalam eklesiologi Baptis, merupakan bagian dari dasar kongregasional. Lanjutkan membaca Siapakah Seorang Imamat Pada Hari Ini

Isa Almasih Dicoba Iblis

Isa Al Masih sudah dewasa.  Dia berumur 30 tahun, dan Dia tahu bahwa waktunya sudah tiba untuk mulai menyebarkan kebenaran.

Tetapi pertama-tama, Dia pergi ke sungai di mana Nabi Yahya mempermandikan orang-orang yang sudah siap untuk menjadi umat Allah.  Isa Al Masih juga dipermandikan sebagai tanda bahwa Dia sudah dan selalu menyerahkan diri kepada Allah Yang Maha Esa.

Setelah Nabi Isa dipermandikan, Dia diliputi oleh Roh Allah. Roh Allah memimpin Dia ke padang gurun untuk dicobai oleh Iblis.

Lanjutkan membaca Isa Almasih Dicoba Iblis

Isa Disunat

Delapan hari setelah Al Masih lahir, Yusuf dan Siti Maryam membawa-Nya ke tempat ibadah di Baitul Maqdis supaya Isa disunat.  Mereka ikut adat penyucian menurut syariat yang tertulis di dalam kitab suci Taurat.

Di dalam kitab suci Taurat tertulis begini,  “Setiap anak laki-laki yang sulung harus diserahkan kepada Allah.”  Mereka juga harus mempersembahkan kurban, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor burung merpati yang muda.

Lanjutkan membaca Isa Disunat

Para Gembala Mengungjungi Isa Almasih

Pada malam hari itu, yaitu ketika Siti Maryam melahirkan, gembala-gembala menjaga kawanan ternak mereka di sebuah padang rumput di sekitar Bait Lahm.

Malam itu sepi dan cukup gelap. Yang tampak hanyalah cahaya bintang-bintang dan bulan, mungkin juga cahaya api unggun.  Tidak ada listrik ataupun lampu pada zaman itu.

Tiba-tiba kegelapan malam berubah menjadi terang oleh sejumlah besar malaikat dari surga yang menampakkan diri kepada para gembala. Mereka bertasbih serta bertahmij memuji Allah Yang Mahakuasa.

Para gembala sangat ketakutan.  Lalu kata malaikat itu kepada mereka, “Jangan takut.  Ada kabar yang sangat menggembirakan.  Hari ini telah lahir di Bait Lahm, Penyelamat, Al Masih nama-Nya. Inilah tandanya:  Kalian akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan kain dan terbaring di dalam keranjang rumput.” Lanjutkan membaca Para Gembala Mengungjungi Isa Almasih

Kelahiran Nabi Yahya

Allah menciptakan dunia ini dan semua orang di dalamnya. Allah menciptakan  semua malaikat. Firman Allah memberitahu kita bahwa semua  yang  Allah ciptakan itu sangat baik, tetapi bagaimana  yang jahat terjadi itu ada? Lanjutkan membaca Kelahiran Nabi Yahya

Ajaran Isa dan Ajaran Paulus: Tolak Taurat atau Wajib Taat Taurat?

Kita harus berwaspada hoax , seperti tabel berikut:

Setiap ayat dan pernyataan dalam tabel tersebut diambil diluar konteks. Daftar ayat-ayat ini dikumpulkan oleh seseorang yg kurang memahami Kitab Suci Injil (Perjanjian Baru di Alkitab).

Berikutnya kita akan membahas secara langsung poin demi poin dan ayat demi ayat supaya pembaca sendiri bisa membuat keputusan sendiri.

Dalam artikel ini, kita melihat poin satu saja. Dalam Artikel selanjutnya poin-poin yg lain akan dibahas. Lanjutkan membaca Ajaran Isa dan Ajaran Paulus: Tolak Taurat atau Wajib Taat Taurat?

Orang-Orang Israil Kembali Ke Yerusalem

Orang-orang Israil sudah tinggal di Babil selama 70 tahun. Mereka menjadi hamba raja Babil dan juga hamba raja Media dan Persia.

Tetapi masa hukuman mereka sudah berakhir.

Raja Media dan Persia sekarang bernama Kores.

Allah mendorong hati Raja Kores untuk mengeluarkan sebuah perintah yang harus dibacakan di seluruh kerajaannya.

Inilah perintahnya: “Allah yang duduk di Yehuda, telah menjadikan aku raja atas seluruh dunia. Dia menugaskan aku untuk membangun Bait Allah di Yerusalem. Bani Israil harus pulang ke Yerusalem dan membangun kembali Bait Allah di sana. Semua orang harus menolong mereka kembali ke Yerusalem.  Berikanlah kepada mereka perak dan emas sebagai bekal untuk diperjalanan serta binatang muatan. Juga berikanlah persembahan-persembahan untuk Bait Allah di Yerusalem.”

Bani Israil merasa senang sekali. Mereka bersyukur kepada Allah karena hukuman daripada-Nya telah berakhir.

Mereka kembali ke Yerusalem sambil memuji Allah yang melepaskan mereka dari kerajaan Persia.

Mereka kembali ke kota asal mereka dan bekerja sama untuk membangun kembali Bait Allah dan tembok Yerusalem.

Mereka bersyukur kepada Allah  karena mereka dapat menyembah Allah lagi di Bait Allah.

Tidak mudah bagi mereka untuk membangun Bait Allah. Pembangunan itu sering diganggu oleh musuh-musuh mereka.

Tetapi mereka senantiasa berdoa dan meminta pertolongan dari Allah. Dia selalu setia memimpin dan melindungi umat-Nya yang mau bertaqwa kepada-Nya.

Kira-kira 400 tahun sesudah peristiwa itu berlalu, keturunan Nabi Ibrahim tinggal di Yerusalem dan di seluruh negeri Israil, tetapi mereka tidak bebas. Setelah zaman kerajaan Persia, tentara-tentara Yunani berkuasa di seluruh  Eropa  dan  di Timur  Tengah. 

Masih ingatkah  Saudara akan patung  dalam mimpi Raja Nebukadnezar? Kepalanya terbuat dari emas. Itulah kerajaan Babil.

Kemudian bahunya terbuat dari perak. Itulah kerajaan Persia. Kerajaan ketiga yang dilambangkan oleh pinggang yang terbuat dari tembaga adalah kerajaan Yunani.

Setelah itu berkuasalah kerajaan keempat, yaitu kerajaan Romawi yang dilambangkan oleh paha dari besi dan oleh kaki dari besi dan tanah liat. Orang-orang Roma pada waktu itu adalah orang-orang kafir. Mereka menyembah dewa, bahkan raja  mereka disembah sebagai dewa juga. Raja mereka disebut kaisar.

Tetapi apakah pembaca ingat apa yang terjadi dalam mimpi Raja Nebukadnezar? Sebuah batu besar menimpa kaki patung itu dan menghancurkannya. Lalu batu itu menjadi sebesar gunung. Kerajaan yang dilambangkan sebagai batu itu tidak akan berakhir.

Waktunya sudah datang. Allah telah menentukan seorang nabi yang akan menyiapkan keturunan Nabi Ibrahim menerima kerajaan yang kekal. Pada zaman itu, kerajaan Romawi memerintah di Yerusalem dan di seluruh Eropa serta di Timur Tengah.