Arsip Tag: Perjanjian Lama

Kitab Yeremia: Nubuat Dalam Kesedihan dan Hubungannya dengan Kedatangan Yesus

Kitab Yeremia merupakan salah satu kitab nabi yang paling emosional dalam Alkitab. Ditulis oleh Nabi Yeremia, kitab ini mencakup periode kritis dalam sejarah Israel dan menyoroti peran Yeremia sebagai ‘nabi yang menangis’. Tetapi di balik kesedihan dan nubuat kehancuran, ada juga janji-janji pengharapan dan korelasi dengan kedatangan Yesus.

Lanjutkan membaca Kitab Yeremia: Nubuat Dalam Kesedihan dan Hubungannya dengan Kedatangan Yesus

Kidung Agung: Eksplorasi Kasih Ilahi dan Korelasinya dengan Kedatangan Yesus

Pendahuluan

Kidung Agung, sering dikenal sebagai Cantikle Canticles, adalah salah satu buku paling enigmatik dalam Alkitab. Di permukaan, ini adalah sebuah kisah cinta antara seorang wanita dan pria, namun banyak teolog dan ahli Alkitab melihat makna yang lebih dalam, termasuk korelasi dengan kedatangan Yesus.

Bagian I: Kidung Agung dalam Tinjauan

Sebuah Puisi Cinta

Kidung Agung mengungkapkan keindahan cinta romantis. Puisi ini, dalam struktur dialog, menggambarkan hubungan antara seorang wanita dan kekasihnya, dengan mereka saling memuji dan merayakan cinta mereka.

“Biarkan dia mencium aku dengan kecupan dari mulutnya! Karena kasihmu lebih baik daripada anggur.” (Kidung Agung 1:2)

Latar Belakang dan Konteks

Diyakini oleh banyak cendekiawan bahwa Raja Salomo adalah penulis dari Kidung Agung. Mengingat reputasi Salomo sebagai penulis dan penyair, karya ini menunjukkan kemahirannya dalam mengekspresikan cinta dan kerinduan.

Bagian II: Tema-Tema Utama Kidung Agung

Kerinduan dan Pencarian

Salah satu tema yang dominan adalah kerinduan. Sepanjang puisi, ada tema berulang tentang mencari kekasih dan kerinduan untuk bersamanya.

“Di atas tempat tidurku, di malam hari, aku mencari dia yang jiwaku cintai; aku mencarinya, tetapi tidak menemukannya.” (Kidung Agung 3:1)

Kecantikan dan Pujian

Kidung Agung dipenuhi dengan ungkapan pujian dan kekaguman atas kecantikan fisik dan inner beauty. Sepanjang karya, ada berbagai perbandingan yang digunakan untuk menggambarkan kecantikan kekasih.

Bagian III: Kidung Agung dan Korelasinya dengan Kedatangan Yesus

Kekasih dan Mesias

Banyak teolog melihat hubungan antara kekasih dalam Kidung Agung dengan hubungan antara Yesus dan Gereja. Seperti kekasih dalam puisi ini merindukan satu sama lain, Yesus juga merindukan hubungan dengan Gereja dan setiap individu.

Pernikahan Mistik

Konsep pernikahan antara kekasih dalam Kidung Agung sering dilihat sebagai gambaran pernikahan mistik antara Kristus (Pengantin Pria) dan Gereja (Pengantin Wanita). Ini mencerminkan hubungan intim dan kasih antara Yesus dan umat-Nya.

“Aku adalah milik kekasihku, dan dia merindukan aku.” (Kidung Agung 7:10)

Penyelamatan dan Kecantikan dalam Kristus

Seperti kekasih wanita dalam Kidung Agung dipuji karena kecantikannya, demikian pula orang percaya dilihat indah dan sempurna dalam kasih Kristus, yang datang untuk menyelamatkan dan memulihkan hubungan kita dengan Bapa di surga.

Kesimpulan

Kidung Agung, meskipun terutama adalah sebuah puisi cinta, juga memberikan gambaran mendalam tentang kasih ilahi dan hubungan antara Kristus dan Gereja. Seperti kekasih dalam puisi ini merindukan satu sama lain, demikian pula Kristus merindukan hubungan dengan kita, yang diwujudkan melalui pengorbanan-Nya di kayu salib. Dalam konteks ini, Kidung Agung menjadi buku yang kaya akan teologi dan pemahaman rohaniah.

Menyingkap Tabir Kitab Imamat: Ritual, Peraturan, dan Keterkaitan Terhadap Kedatangan Yesus Kristus

Kitab Imamat, yang terletak di antara Kitab Keluaran dan Bilangan dalam Alkitab Perjanjian Lama, adalah sebuah teks yang penuh dengan peraturan, tata cara, dan ritual yang diwajibkan bagi umat Israel. Bagi banyak orang, Kitab Imamat mungkin tampak sebagai kumpulan aturan yang kaku dan usang. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, banyak dari aturan ini yang menunjukkan bayangan atau tipe dari apa yang akan datang melalui Yesus Kristus.

Lanjutkan membaca Menyingkap Tabir Kitab Imamat: Ritual, Peraturan, dan Keterkaitan Terhadap Kedatangan Yesus Kristus

Pola Tuhan Untuk Pembaharuan dan Kebangkitan Rohani

2 Tawarikh 29

Virus Corona ini diizinkan dari Tuhan. 

Apa itu maksud Tuhan? Apa itu tujuan dalam pandemi COVID? Pandemi belum tuntas.

Hanya oleh kemurahan Tuhan kita diperbolehkan beribadah, hidup dan sehat.

Lanjutkan membaca Pola Tuhan Untuk Pembaharuan dan Kebangkitan Rohani

Kesetiaan Tuhan

“Sampai di sini Tuhan menolong kita”

1 Samuel 7:1-14

Kita merenungkan atas kesetiaan Tuhan dan kita bisa mengungkapkan “Sampai di sini Tuhan menolong kita.”

Kita bisa menirukan pola bangsa Israel sambil mengingatkan kebaikan dan kesetiaan Tuhan.

Pada zaman nabi Samuel ini, pergumulan dengan musuh Filistin mulai di 1 Samuel 4:3:

Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel: ”Mengapa Tuhan membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil dari Silo tabut perjanjian Tuhan, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita.”

Lanjutkan membaca Kesetiaan Tuhan

Siapakah Seorang Imamat Pada Hari Ini

Apa yang membedakan Gereja Baptis dengan denominasi atau sinode yang lain?

Apakah desain tempat ibadah yang berbeda? Apakah pujian-pujian atau buku nyanyian yang dipakai berbeda?

Apakah gaya musik yang disukai berbeda? Apakah pakaian ketika ikut ibadah raya yang berbeda?

Memang hal tersebut bisa jadi sebagian dari perbedaannya, namun pada dasarnya, umat Baptis memiliki satu visi bagi gereja – visi itu termasuk keanggotaan gereja adalah orang-orang yg telah dilahiran kembali.

Atau dalam istiliah yg lain seperti dijelaskan oleh orang teolog Baptis John Hammett, “Ada desakan terhadap gereja itu harus mempunyai orang yg sudah percaya saja. Itulah yang menjadi pembeda gereja Baptis.”

(Hammett, Biblical Foundations for Baptist Churches, 81.)

Bagian terutama dari ekklesiologi Baptis memiliki gelar lain secara Alkitabiah dan teologis: Keimaman bagi Orang Percaya

Keyakinan tersebut yg mendasarinya sudah menjadi sangat penting dalam eklesiologi Baptis, merupakan bagian dari dasar kongregasional. Lanjutkan membaca Siapakah Seorang Imamat Pada Hari Ini

Isa Almasih Dicoba Iblis

Isa Al Masih sudah dewasa.  Dia berumur 30 tahun, dan Dia tahu bahwa waktunya sudah tiba untuk mulai menyebarkan kebenaran.

Tetapi pertama-tama, Dia pergi ke sungai di mana Nabi Yahya mempermandikan orang-orang yang sudah siap untuk menjadi umat Allah.  Isa Al Masih juga dipermandikan sebagai tanda bahwa Dia sudah dan selalu menyerahkan diri kepada Allah Yang Maha Esa.

Setelah Nabi Isa dipermandikan, Dia diliputi oleh Roh Allah. Roh Allah memimpin Dia ke padang gurun untuk dicobai oleh Iblis.

Lanjutkan membaca Isa Almasih Dicoba Iblis

Kelahiran Nabi Yahya

Allah menciptakan dunia ini dan semua orang di dalamnya. Allah menciptakan  semua malaikat. Firman Allah memberitahu kita bahwa semua  yang  Allah ciptakan itu sangat baik, tetapi bagaimana  yang jahat terjadi itu ada? Lanjutkan membaca Kelahiran Nabi Yahya

Ajaran Isa dan Ajaran Paulus: Tolak Taurat atau Wajib Taat Taurat?

Kita harus berwaspada hoax , seperti tabel berikut:

Setiap ayat dan pernyataan dalam tabel tersebut diambil diluar konteks. Daftar ayat-ayat ini dikumpulkan oleh seseorang yg kurang memahami Kitab Suci Injil (Perjanjian Baru di Alkitab).

Berikutnya kita akan membahas secara langsung poin demi poin dan ayat demi ayat supaya pembaca sendiri bisa membuat keputusan sendiri.

Dalam artikel ini, kita melihat poin satu saja. Dalam Artikel selanjutnya poin-poin yg lain akan dibahas. Lanjutkan membaca Ajaran Isa dan Ajaran Paulus: Tolak Taurat atau Wajib Taat Taurat?

Orang-Orang Israil Kembali Ke Yerusalem

Orang-orang Israil sudah tinggal di Babil selama 70 tahun. Mereka menjadi hamba raja Babil dan juga hamba raja Media dan Persia.

Tetapi masa hukuman mereka sudah berakhir.

Raja Media dan Persia sekarang bernama Kores.

Allah mendorong hati Raja Kores untuk mengeluarkan sebuah perintah yang harus dibacakan di seluruh kerajaannya.

Inilah perintahnya: “Allah yang duduk di Yehuda, telah menjadikan aku raja atas seluruh dunia. Dia menugaskan aku untuk membangun Bait Allah di Yerusalem. Bani Israil harus pulang ke Yerusalem dan membangun kembali Bait Allah di sana. Semua orang harus menolong mereka kembali ke Yerusalem.  Berikanlah kepada mereka perak dan emas sebagai bekal untuk diperjalanan serta binatang muatan. Juga berikanlah persembahan-persembahan untuk Bait Allah di Yerusalem.”

Bani Israil merasa senang sekali. Mereka bersyukur kepada Allah karena hukuman daripada-Nya telah berakhir.

Mereka kembali ke Yerusalem sambil memuji Allah yang melepaskan mereka dari kerajaan Persia.

Mereka kembali ke kota asal mereka dan bekerja sama untuk membangun kembali Bait Allah dan tembok Yerusalem.

Mereka bersyukur kepada Allah  karena mereka dapat menyembah Allah lagi di Bait Allah.

Tidak mudah bagi mereka untuk membangun Bait Allah. Pembangunan itu sering diganggu oleh musuh-musuh mereka.

Tetapi mereka senantiasa berdoa dan meminta pertolongan dari Allah. Dia selalu setia memimpin dan melindungi umat-Nya yang mau bertaqwa kepada-Nya.

Kira-kira 400 tahun sesudah peristiwa itu berlalu, keturunan Nabi Ibrahim tinggal di Yerusalem dan di seluruh negeri Israil, tetapi mereka tidak bebas. Setelah zaman kerajaan Persia, tentara-tentara Yunani berkuasa di seluruh  Eropa  dan  di Timur  Tengah. 

Masih ingatkah  Saudara akan patung  dalam mimpi Raja Nebukadnezar? Kepalanya terbuat dari emas. Itulah kerajaan Babil.

Kemudian bahunya terbuat dari perak. Itulah kerajaan Persia. Kerajaan ketiga yang dilambangkan oleh pinggang yang terbuat dari tembaga adalah kerajaan Yunani.

Setelah itu berkuasalah kerajaan keempat, yaitu kerajaan Romawi yang dilambangkan oleh paha dari besi dan oleh kaki dari besi dan tanah liat. Orang-orang Roma pada waktu itu adalah orang-orang kafir. Mereka menyembah dewa, bahkan raja  mereka disembah sebagai dewa juga. Raja mereka disebut kaisar.

Tetapi apakah pembaca ingat apa yang terjadi dalam mimpi Raja Nebukadnezar? Sebuah batu besar menimpa kaki patung itu dan menghancurkannya. Lalu batu itu menjadi sebesar gunung. Kerajaan yang dilambangkan sebagai batu itu tidak akan berakhir.

Waktunya sudah datang. Allah telah menentukan seorang nabi yang akan menyiapkan keturunan Nabi Ibrahim menerima kerajaan yang kekal. Pada zaman itu, kerajaan Romawi memerintah di Yerusalem dan di seluruh Eropa serta di Timur Tengah.