Arsip Tag: Mesir

Ahli-Ahli Bintang Mengunjungi Isa Almasih

Pada waktu Isa Al Masih dilahirkan di Bait Lahm, ada seorang raja di daerah Yudea yang bernama Hirudus. Raja Hirudus jahat sekali dan tidak mau mempedulikan perintah Allah.

Pada waktu itu datanglah ahli-ahli bintang dari timur ke Baitul Maqdis. Mereka adalah orang-orang majus. Mereka melihat ada bintang yang luar biasa. Bintang itu memimpin mereka ke sana. Menurut keahlian mereka, bintang itu menunjukkan bahwa seorang Raja sudah lahir. Tentu saja mereka ingin bertemu dengan Raja itu.

Setelah tiba di Baitul Maqdis, mereka pergi ke istana Raja Hirudus. Mereka bertanya, “Dimanakah anak itu, yang lahir untuk menjadi Raja? Kami melihat bintangnya terbit di sebelah timur, dan kami datang untuk menyembah Dia.” Lanjutkan membaca Ahli-Ahli Bintang Mengunjungi Isa Almasih

Nabi Daniel

Allah menciptakan dunia ini melalui Firman-Nya. Dia melihat semua yang di ciptakan-Nya, dan semuanya sangat baik.

Tetapi Nabi Adam dan Siti Hawa tidak taat kepada perintah-Nya. Apakah dosa mereka? Kita juga orang berdosa karena kita tidak selalu taat kepada Allah.

Allah berjanji kepada Nabi Adam dan Siti Hawa bahwa dari keturunan mereka  akan datang Seseorang yang akan memusnahkan musuh kita, si Iblis. Ia akan menebus kita dari hukuman dosa..

Jadi Allah memilih seorang nabi untuk menjadikan mereka satu bangsa yang besar,  yang akan menaati firman Allah. Sang Penebus akan lahir dari seorang wanita bangsa itu. Jadi, Nabi Ibrahim dipilih, dan keturunan Nabi Ibrahim  menjadi satu bangsa yang besar, yang disebut Israil.
Allah memilih Nabi Daud menjadi raja Israil. Nabi Daud adalah raja yang paling dikasihi oleh Allah. Raja Daud sangat menghormati  dan mengasihi Allah. Jadi, Allah memberkati kerajaannya sehingga Israil menjadi kuat dan makmur.

Tetapi raja-raja setelah raja Daud tidak taat kepada Allah. Ketika mereka memberontak terhadap Allah, orang-orang biasa juga ikut memberontak. Akhirnya orang Israil menjadi sangat jahat. Allah menghukum mereka sehingga mereka dikalahkan oleh raja Babil yang bernama Nebukadnezar.

Banyak orang Israil ditawan oleh raja Babil itu. Mereka dibawa ke Babil.

Kemudian Raja Nebukadnezar memerintahkan kepala rumah tangga istana yang bernama Aspenas untuk memilih beberapa pemuda  dari tawanan-tawanan Israil. Ia harus memilih pemuda-pemuda yang tak bercacat. Mereka harus  tampan,  berpendidikan tinggi,  dan cerdas. Aspenas harus mengajar mereka membaca dan menulis bahasa Babil. Setelah dilatih selama 3 tahun, mereka harus menghadap raja untuk bertugas di istana. Lanjutkan membaca Nabi Daniel

Pemberontakan Kaum Israil

Bangsa Israil sudah dibebaskan dari negeri Mesir. Allah sudah memimpin mereka dan memberi mereka makanan dan minuman selama mereka menempuh perjalanan di padang pasir. Allah juga sudah memberitahu perintah-perintah-Nya kepada mereka – bagaimana membangun Baitullah, bagaimana mempersembahkan kurban bagi-Nya, dan bagaimana hidup sesuai dengan syariat-syariat-Nya.

Akhirnya mereka siap untuk masuk ke Tanah Kanaan yang sudah dijanjikan kepada Nabi Ibrahim dan keturunannya. Allah berkata kepada Nabi Musa, “Pilihlah seorang pemimpin dari setiap suku Israil untuk memata-matai Tanah Kanaan yang akan Kuberikan kepada mereka.” Lanjutkan membaca Pemberontakan Kaum Israil

Baitullah (Rumah Allah)

Nabi Musa diberi 10 syariat Allah di Gunung Sinai. Ia mendaki Gunung Sinai, dan segumpal awan menutupinya. Empat puluh hari empat puluh malam Nabi Musa tinggal di situ.

Selama 40 hari 40 malam, Allah memberi petunjuk mengenai kemah Allah. Katanya, “Aku akan tinggal di dalam Baitullah dan akan selalu berada di tengah-tengah umat-Ku.”

Nabi Musa harus membuat pagar di sekeliling Baitullah itu, dan ia hanya perlu membuat satu pintu masuk saja. Di dalam pagar itu harus dibangun sebuah tempat yang besar untuk menaruh semua kurban yang akan dipersembahkan. Di dekat tempat itu ada sebuah tempayan besar berisi air supaya imam-imam dapat mencuci tangan dan kaki mereka. Lanjutkan membaca Baitullah (Rumah Allah)

Allah Memimpin Bangsa Israil Keluar dari Mesir

Dua setengah juta bani Ibrahim mulai mengadakan perjalanan ke negeri yang dijanjikan Allah kepada Ibrahim. Allah  memimpin umat-Nya dalam perjalanan itu. Pada waktu siang, Allah  menaungi mereka dengan awan dan pada waktu malam Ia menerangi mereka dengan cahaya api yang menunjukkan jalan kepada mereka. Dengan demikian, mereka dapat berjalan siang dan malam. Sepanjang hari awan berada  di depan bangsa itu  dan sepanjang malam cahaya api menerangi mereka.

Sesudah beberapa hari dalam perjalanan, bani Ibrahim sampai ke pantai laut yang luas.

Sesudah Firaun membiarkan umat Allah pergi, ia menyesal. Raja Firaun menyuruh tentaranya mengejar bani Ibrahim. Mereka menemukan bani Ibrahim di dekat laut yang luas itu.

Ketika bani Ibrahim melihat raja Firaun dan tentaranya datang mengejar, mereka sangat ketakutan dan berteriak kepada Allah minta pertolongan. Kata mereka kepada Musa, “Apakah di Mesir tidak ada kuburan sehingga engkau membawa kami supaya mati di tempat ini? Lebih baik menjadi budak di sana daripada  mati di padang gurun ini!”

Lanjutkan membaca Allah Memimpin Bangsa Israil Keluar dari Mesir

Bencana- Bencana di Mesir

Pada zaman Musa, orang-orang Mesir menyembah banyak dewa, misalnya dewa matahari dan dewa bulan. Mereka juga menyembah Sungai Nil, sapi, kodok, dsb.

Orang-orang Mesir menyembah ciptaan Allah, bukannya menyembah Allah, Sang Pencipta. Orang-orang Mesir memberontak terhadap Allah Yang Maha Esa dan Yang Mahabesar. Mereka adalah orang-orang yang zalim.

Musa dan Harun  pergi menemui raja Mesir dan memberitahu bahwa Allah  ingin supaya umat-Nya, yaitu keturunan Ibrahim, dibebaskan dari perbudakan di Tanah Mesir. Untuk menyatakan kuasa Allah yang ajaib kepada raja  Mesir, yaitu raja Firaun, Harun melemparkan tongkatnya ke tanah di depan  raja dan para pegawainya, lalu tongkat itu berubah menjadi ular. Para ahli sihir Firaun berbuat begitu juga dengan ilmu sihir mereka. Tongkat mereka juga menjadi ular, tetapi tongkat Harun menelan tongkat mereka.

Musa dan Harun melakukan berbagai macam keajaiban. Dengan demikian, Allah menyatakan kepada Firaun dan orang-orang Mesir bahwa Allah bani Ibrahim adalah Allah Yang Mahakuasa. Tetapi Firaun tetap berkeras hati. Oleh sebab itulah Allah  menimpakan adzab-Nya kepada orang Mesir supaya hati raja Firaun yang keras itu mau menuruti kehendak Allah.

Lanjutkan membaca Bencana- Bencana di Mesir

Allah Memilih Musa

Waktu Musa sudah dewasa, ia pergi menemui orang-orang sebangsanya. Ia melihat bagaimana mereka dipaksa melakukan pekerjaan yang berat. Dilihatnya juga ada seorang Mesir memukul seorang bani Ibrahim (Israil).  Musa menengok ke kanan dan ke kiri, dan ketika ia mengetahui bahwa tidak ada yang melihat dia, orang Mesir itu dibunuhnya!  Musa menyembunyikan mayatnya di dalam pasir.

Keesokan harinya Musa pergi lagi, dan ia melihat dua orang Israil sedang berkelahi. “Mengapa engkau memukul kawanmu?” tanya Musa kepada orang yang bersalah itu.

Jawab orang itu, “Siapakah yang mengangkat engkau menjadi hakim kami? Apakah engkau mau membunuh  kami juga seperti membunuh orang Mesir itu?” Lalu  Musa menjadi takut dan berpikir, “Celaka! Perbuatanku itu sudah ketahuan.”  Musa lalu melarikan diri  dari Mesir ke  negeri Madyan. Lanjutkan membaca Allah Memilih Musa

Kelahiran Nabi Musa

Keturunan Nabi Ibrahim disebut “bani Ibrahim” oleh orang Mesir. Jadi, dalam cerita ini kalau disinggung-singgung tentang “bani Ibrahim”, itu maksudnya adalah keturunan Nabi Ibrahim.

Keturunan Nabi Ibrahim, yaitu keluarga Nabi Yakub, beranak cucu sangat banyak. Jumlah mereka bertambah dengan cepat sekali sehingga negeri Mesir penuh dengan mereka.

Tahun berganti tahun, lama sesudah Nabi Yusuf dan kakak-kakaknya meninggal, seorang raja baru yang tidak mengenal Nabi Yusuf mulai memerintah di Mesir. Sang raja khawatir keturunan Nabi Ibrahim akan semakin banyak lagi. Jadi, mereka dipaksa untuk bekerja keras. Akibatnya banyak di antara mereka yang meninggal.

Namun ada juga di antara mereka yang tidak meninggal meskipun pekerjaan mereka sangat berat dan kasar. Mereka diberkati oleh Allah sehingga mereka bertambah lebih banyak lagi. Lanjutkan membaca Kelahiran Nabi Musa

Keluarga Nabi Yakub Pindah Ke Mesir

Kakak-kakak Nabi Yusuf dan adiknya sudah datang untuk kesekian kalinya di Mesir guna membeli gandum bagi keluarganya. Mereka belum dapat mengenali Nabi Yusuf, saudaranya, tetapi Nabi Yusuf mengenali mereka.

Mereka sudah makan dan minum di rumah Gubernur Mesir tersebut. Keesokan harinya mereka berangkat pulang ke Kanaan. Mereka membawa pulang gandum dengan jaminan keledainya. Mereka tidak tahu bahwa Nabi Yusuf sudah menyuruh hambanya untuk memasukkan uang mereka ke dalam karung-karung mereka. Piala perak Nabi Yusuf  juga dimasukkan ke dalam karung Benyamin. Lanjutkan membaca Keluarga Nabi Yakub Pindah Ke Mesir

Nabi Yusuf Bertemu dengan Kakak-kakaknya

Nabi Yusuf, yang dahulu sudah dijadikan budak dan dipenjarakan, sekarang menjadi gubernur Mesir! Semuanya terjadi sesuai dengan apa yang dikatakan Nabi Yusuf.

Selama tujuh tahun, tanah menghasilkan panen yang berlimpah-limpah. Sebagai gubernur, Nabi Yusuf mengurus semua hasil panen itu. Gandum hasil panen itu dikumpulkan oleh Nabi Yusuf, lalu disimpannya di kota-kota. Gandum itu bertimbuntimbun.

Yang dikumpulkannya itu begitu banyak seperti pasir di tepi laut. Tetapi setelah 7 tahun masa kemakmuran, 7 tahun masa kelaparan datang. Ketika rakyat Mesir mulai menderita kelaparan, mereka minta makanan kepada sang raja. Lalu raja Mesir menyuruh mereka datang kepada Nabi Yusuf dan menaati semua yang diperintahkan oleh Nabi Yusuf. Lanjutkan membaca Nabi Yusuf Bertemu dengan Kakak-kakaknya