Arsip Tag: Daniel

Orang-Orang Israil Kembali Ke Yerusalem

Orang-orang Israil sudah tinggal di Babil selama 70 tahun. Mereka menjadi hamba raja Babil dan juga hamba raja Media dan Persia.

Tetapi masa hukuman mereka sudah berakhir.

Raja Media dan Persia sekarang bernama Kores.

Allah mendorong hati Raja Kores untuk mengeluarkan sebuah perintah yang harus dibacakan di seluruh kerajaannya.

Inilah perintahnya: “Allah yang duduk di Yehuda, telah menjadikan aku raja atas seluruh dunia. Dia menugaskan aku untuk membangun Bait Allah di Yerusalem. Bani Israil harus pulang ke Yerusalem dan membangun kembali Bait Allah di sana. Semua orang harus menolong mereka kembali ke Yerusalem.  Berikanlah kepada mereka perak dan emas sebagai bekal untuk diperjalanan serta binatang muatan. Juga berikanlah persembahan-persembahan untuk Bait Allah di Yerusalem.”

Bani Israil merasa senang sekali. Mereka bersyukur kepada Allah karena hukuman daripada-Nya telah berakhir.

Mereka kembali ke Yerusalem sambil memuji Allah yang melepaskan mereka dari kerajaan Persia.

Mereka kembali ke kota asal mereka dan bekerja sama untuk membangun kembali Bait Allah dan tembok Yerusalem.

Mereka bersyukur kepada Allah  karena mereka dapat menyembah Allah lagi di Bait Allah.

Tidak mudah bagi mereka untuk membangun Bait Allah. Pembangunan itu sering diganggu oleh musuh-musuh mereka.

Tetapi mereka senantiasa berdoa dan meminta pertolongan dari Allah. Dia selalu setia memimpin dan melindungi umat-Nya yang mau bertaqwa kepada-Nya.

Kira-kira 400 tahun sesudah peristiwa itu berlalu, keturunan Nabi Ibrahim tinggal di Yerusalem dan di seluruh negeri Israil, tetapi mereka tidak bebas. Setelah zaman kerajaan Persia, tentara-tentara Yunani berkuasa di seluruh  Eropa  dan  di Timur  Tengah. 

Masih ingatkah  Saudara akan patung  dalam mimpi Raja Nebukadnezar? Kepalanya terbuat dari emas. Itulah kerajaan Babil.

Kemudian bahunya terbuat dari perak. Itulah kerajaan Persia. Kerajaan ketiga yang dilambangkan oleh pinggang yang terbuat dari tembaga adalah kerajaan Yunani.

Setelah itu berkuasalah kerajaan keempat, yaitu kerajaan Romawi yang dilambangkan oleh paha dari besi dan oleh kaki dari besi dan tanah liat. Orang-orang Roma pada waktu itu adalah orang-orang kafir. Mereka menyembah dewa, bahkan raja  mereka disembah sebagai dewa juga. Raja mereka disebut kaisar.

Tetapi apakah pembaca ingat apa yang terjadi dalam mimpi Raja Nebukadnezar? Sebuah batu besar menimpa kaki patung itu dan menghancurkannya. Lalu batu itu menjadi sebesar gunung. Kerajaan yang dilambangkan sebagai batu itu tidak akan berakhir.

Waktunya sudah datang. Allah telah menentukan seorang nabi yang akan menyiapkan keturunan Nabi Ibrahim menerima kerajaan yang kekal. Pada zaman itu, kerajaan Romawi memerintah di Yerusalem dan di seluruh Eropa serta di Timur Tengah.

Nabi Daniel Dilemparkan Di Dalam Goa

Ketika Raja Darius menjadi raja Babil, ia mengangkat Nabi Daniel menjadi penguasa seluruh kerajaan. Ia berkenan kepada Nabi Daniel karena Nabi Daniel selalu setia dan rajin dalam pekerjaannya.

Tetapi para pejabat tinggi yang lain tidak senang kepada Nabi Daniel. Mereka iri hati karena Raja Darius lebih suka kepada Nabi Daniel.

Mereka berusaha mencari kesalahan-kesalahan Nabi Daniel untuk mencelakakannya. Namun mereka tidak berhasil karena Nabi Daniel setia dan jujur serta tidak melakukan kelalaian atau kesalahan apa pun.

Lalu mereka berkata, “Kita hanya dapat menemukan kesalahan Nabi Daniel dalam hal yang berhubungan dengan agamanya.”

Kemudian mereka membuat rencana dan pergi menghadap Raja Darius. Kata mereka, “Ya Tuanku Raja Darius, hiduplah Tuanku untuk selama-lamanya! Kami semua telah mufakat untuk mengusulkan supaya Tuanku mengeluarkan surat perintah yang harus ditaati dengan sungguh-sungguh. Inilah perintahnya: Selama 30 hari tak seorangpun boleh memohon kepada salah satu orang  atau dewa, kecuali kepada Raja Darius sendiri. Barangsiapa melanggar perintah itu ia akan dilemparkan ke dalam gua singa.” Lanjutkan membaca Nabi Daniel Dilemparkan Di Dalam Goa

Tulisan di Tembok dari Pesta Belsyazar

Beberapa tahun sudah berlalu sejak Sadrakh, Mesakh, dan Abednego diselamatkan dari perapian yang menyala-nyala. Raja yang terdahulu sudah diganti oleh putranya yang bernama Belsyazar.

Pada suatu hari Raja Belsyazar mengundang seribu orang pembesar untuk menghadiri pestanya yang mewah.  Mereka semua datang. Ketika makanan dihidangkan, mereka mulai makan. Mangkuk-mangkuk yang mereka pakai untuk makan dan minum   terbuat dari emas dan perak — bagus sekali, bukan?  Dahulu mangkuk-mangkuk itu dipakai di tempat ibadah Allah yang mahatinggi!

Ingat?  Ketika Raja Nebukadnezar mengalahkan Yerusalem, ia membakar habis Bait Allah yang ada di situ.  Ia mengambil segala sesuatu yang dipakai untuk menyembah Allah dari tempat ibadah itu supaya dibawa ke Babil. Semuanya itu terbuat dari emas dan perak.  Sekarang putranya, Raja Belsyazar, dan teman-temannya sedang memakai mangkuk suci itu untuk minum-minum anggur. Mereka juga memuji-muji dewa-dewa mereka yang terbuat dari emas, perak, tembaga, kayu, dan batu. Lanjutkan membaca Tulisan di Tembok dari Pesta Belsyazar

Dalam Perapian Karena Ketaatan

Raja Nebukadnezar, raja kerajaan Babil, membuat sebuah patung emas yang besar sekali.  Ia mendirikannya di tempat  di mana semua orang dapat melihatnya.

Kemudian semua raja wilayah, para gubernur, bupati, penasihat negara, bendahara, hakim, ahli hukum dan semua kepala daerah diundang untuk menghadiri upacara peresmian patung emas itu.

Setelah mereka semua datang, berserulah ajudan raja dengan nyaring, “Dengarlah perintah raja!  Jika terompet berbunyi diikuti bunyi seruling, kecapi, dan alat-alat musik lainnya, Saudara-saudara harus sujud menyembah patung emas yang telah didirikan oleh Paduka Raja.  Barangsiapa tidak sujud menyembah patung itu ia akan langsung dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.”

Ada 3 orang yang sudah tahu bahwa mereka tidak boleh menyembah patung itu.  Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menyembah Allah Yang Maha Esa. Lanjutkan membaca Dalam Perapian Karena Ketaatan

Mimpi Raja Nebukadnezar

Nebukadnezar, raja Babil, bermimpi. Mimpinya itu begitu menggelisahkan hatinya sehingga ia tidak dapat tidur lagi.

“Aku harus tahu apa arti mimpiku,” kata raja kepada dirinya sendiri.  “Mimpiku aneh dan aku merasa gelisah.”

Raja Nebukadnezar memanggil para peramal, ahli jampi, dukun, dan orang-orang berilmu untuk menerangkan arti mimpinya itu.

Ia berkata kepada mereka, “Aku bermimpi, dan hatiku gelisah karena aku ingin tahu artinya!” Lanjutkan membaca Mimpi Raja Nebukadnezar

Nabi Daniel

Allah menciptakan dunia ini melalui Firman-Nya. Dia melihat semua yang di ciptakan-Nya, dan semuanya sangat baik.

Tetapi Nabi Adam dan Siti Hawa tidak taat kepada perintah-Nya. Apakah dosa mereka? Kita juga orang berdosa karena kita tidak selalu taat kepada Allah.

Allah berjanji kepada Nabi Adam dan Siti Hawa bahwa dari keturunan mereka  akan datang Seseorang yang akan memusnahkan musuh kita, si Iblis. Ia akan menebus kita dari hukuman dosa..

Jadi Allah memilih seorang nabi untuk menjadikan mereka satu bangsa yang besar,  yang akan menaati firman Allah. Sang Penebus akan lahir dari seorang wanita bangsa itu. Jadi, Nabi Ibrahim dipilih, dan keturunan Nabi Ibrahim  menjadi satu bangsa yang besar, yang disebut Israil.
Allah memilih Nabi Daud menjadi raja Israil. Nabi Daud adalah raja yang paling dikasihi oleh Allah. Raja Daud sangat menghormati  dan mengasihi Allah. Jadi, Allah memberkati kerajaannya sehingga Israil menjadi kuat dan makmur.

Tetapi raja-raja setelah raja Daud tidak taat kepada Allah. Ketika mereka memberontak terhadap Allah, orang-orang biasa juga ikut memberontak. Akhirnya orang Israil menjadi sangat jahat. Allah menghukum mereka sehingga mereka dikalahkan oleh raja Babil yang bernama Nebukadnezar.

Banyak orang Israil ditawan oleh raja Babil itu. Mereka dibawa ke Babil.

Kemudian Raja Nebukadnezar memerintahkan kepala rumah tangga istana yang bernama Aspenas untuk memilih beberapa pemuda  dari tawanan-tawanan Israil. Ia harus memilih pemuda-pemuda yang tak bercacat. Mereka harus  tampan,  berpendidikan tinggi,  dan cerdas. Aspenas harus mengajar mereka membaca dan menulis bahasa Babil. Setelah dilatih selama 3 tahun, mereka harus menghadap raja untuk bertugas di istana. Lanjutkan membaca Nabi Daniel

Imanuel adalah Allah Kita

“Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.” ‭‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬

“Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.”

‭‭Wahyu‬ ‭22:1-5‬ ‭‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬

Kita sudah tahu akhir cerita dunia ini.

Kita sudah diberikan pencerahan tentang tujuan itu bumi, langit dan setiap orang manusia

Ini tanda kasih begitu besar. Tidak ada agama yg lain menjamin keselamatan apa lagi kehadiran atau penyertaan Tuhan. Surga menurut agama yg lain membuat kita senang. Surga dari kepahaman Alkitab membuat kesenangan kita hanya di dalam kesenangan Tuhan Allah dan itu kita bersama-sama selama-lamanya. Lanjutkan membaca Imanuel adalah Allah Kita