Isa Disunat

Delapan hari setelah Al Masih lahir, Yusuf dan Siti Maryam membawa-Nya ke tempat ibadah di Baitul Maqdis supaya Isa disunat.  Mereka ikut adat penyucian menurut syariat yang tertulis di dalam kitab suci Taurat.

Di dalam kitab suci Taurat tertulis begini,  “Setiap anak laki-laki yang sulung harus diserahkan kepada Allah.”  Mereka juga harus mempersembahkan kurban, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor burung merpati yang muda.

Di tempat ibadah itu ada seorang nabi yang sudah lanjut usianya, bernama Sim’un.  Roh Allah telah menyatakan kepadanya  bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Al Masih.  

Ketika ia melihat Isa Al Masih, ia senang  sekali.  Ia  berkata,  “Sudah lama sekali saya tunggu kedatangan-Mu.” Yusuf dan Siti Maryam sangat heran.  Mereka melihat Nabi Sim’un dengan perasaan kagum.

Lalu Nabi itu mengambil anak itu, menggendongnya, lalu memuji Allah. 

“Sekarang, Ya Allah, Engkau sudah menepati janji-Mu.  Biarlah hamba-Mu ini meninggal dengan tenteram.  Sebab mataku telah melihat keselamatan yang daripada-Mu. Penyelamat ini telah Engkau siapkan untuk segala bangsa.”

Ada pula seorang nabi wanita yang sudah tua sekali.  Namanya Hannah. Nabi wanita itu sudah lama menjadi janda dan ia tidak pernah meninggalkan Baitullah. 

Siang malam ia beribadah di situ kepada Allah dengan berdoa dan berpuasa.  Ketika Hannah bertemu dengan Isa Al Masih, ia juga memuji Allah karena Dia sudah menepati janji-Nya.

Setelah Yusuf dan Siti Maryam melakukan semua syariat Allah SWT., mereka pulang.

Isa Al Masih bertambah besar dan kuat.  Ia bijaksana dan selalu patuh kepada orang tua-Nya dan juga taat kepada Allah.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.