Arsip Tag: Kuasa Allah

Isa Al Masih Menyembuhkan Banyak Orang

Di mana pun Isa Al Masih pergi, Dia menolong banyak orang. Dia mengajar mereka dan Dia menyembuhkan orang-orang sakit. Dia juga mengusir roh-roh jahat.

Pada satu hari, ada seseorang yang berpenyakit kulit yang mengerikan datang kepada Isa. Pada waktu itu, ada satu jenis penyakit kulit yang mengerikan, yaitu penyakit kusta, satu penyakit yang paling memalukan.

Kalau seseorang sakit kusta, ia tidak boleh tinggal di rumahnya. Ia pun tidak boleh tinggal di dalam kota. Ia harus tinggal di luar kota dan kalau ia melihat orang lain mendekatinya, ia harus berteriak, “Kotor! Najis!”, untuk memperingatkan orang itu bahwa ia berpenyakit kusta.

Ia juga tidak boleh berdoa kepada Allah di tempat suci. Jadi orang ini pasti merasa terhina dan malu sekali.
Tetapi orang yang sakit kusta tadi memberanikan diri. Ia datang kepada Isa Al Masih dan berlutut serta berkata, “Junjunganku, kalau Bapak relah, tolonglah sembuhkan saya.”


Isa Al Masih merasa kasihan kepada orang itu. Dia tidak mundur karena takut tertular penyakit kusta orang itu. Dia tidak menegur orang itu karena orang itu tidak berteriak, “Kotor! Najis!” Dia melakukan sesuatu yang aneh sekali. Dia mengulurkan tangan-Nya dan menyentuh orang itu.

Pasti orang itu sudah lama sekali tidak disentuh oleh orang lain. Pasti ia merasa dikasihi oleh Isa Al Masih. Dan Isa Al Masih berkata kepada orang itu, “Aku mau menyembuhkan kamu, sembuhlah!” Saat itu juga penyakitnya hilang dan ia sembuh. Lalu Isa menyuruh dia pergi kepada imam supaya imam dapat memastikan bahwa ia sudah sembuh.


Beberapa hari kemudian Isa kembali ke Kapernaum, suatu kota yang menjadi tempat tinggal-Nya sekarang. Tersebarlah kabar bahwa Ia sedang di rumah. Lalu banyak orang datang. Mereka berkerumun di sana sampai tidak ada lagi tempat. Di pintu pun penuh sesak dengan orang. Lalu Isa mengajar mereka tentang kerajaan Allah.


Sementara Ia berbicara, masuklah empat orang mengusung seorang yang lumpuh. Mereka hendak membawa orang lumpuh itu ke dekat Isa supaya disembuhkan. Tetapi karena orang-orang terlalu banyak, mereka tidak dapat sampai ke dekat-Nya. Jadi, mereka naik ke atap dan membongkar atap — tepat di atas Isa. Setelah lobang itu cukup besar, mereka menurunkan orang lumpuh itu bersama tikarnya. Waktu Isa melihat orang itu diturunkan dari atap, Dia sadar bahwa teman-teman orang yang lumpuh itu sungguh- sungguh beriman kepada kuasa Allah. Jadi, Dia berkata kepada orang lumpuh itu, “Anak-Ku, dosa-dosamu sudah diampuni.” Aneh, ya? Mengapa Dia berkata begitu? Mengapa Dia tidak berkata, “Sembuhlah!”


Beberapa guru agama yang sedang duduk di situ mulai bertanya-tanya di dalam hati, “Berani benar orang ini bicara begitu! Ia menghina Allah. Siapa yang boleh mengampuni dosa, selain Allah sendiri?” Mereka tidak tahu bahwa Isa Al Masih adalah Anak Domba Allah yang datang untuk menghapus dosa dunia, termasuk dosa orang lumpuh itu.


Isa Almasih tahu pikiran mereka. Lalu Ia berkata, “Mengapa kalian bertanya-tanya begitu di dalam hatimu? Manakah yang lebih mudah, mengatakan, ‘Dosamu sudah diampuni’, atau mengatakan ‘Bangunlah, angkat tikarmu dan berjalanlah’? Tetapi sekarang Aku akan membuktikan kepadamu bahwa di atas bumi ini Aku berkuasa mengampuni dosa.”

Lalu Isa berkata kepada orang yang lumpuh itu, “Bangunlah, angkat tikarmu dan pulanglah!”


Orang itu bangkit, segera mengambil tikarnya, lalu berjalan keluar. Kejadian itu disaksikan oleh mereka semua. Orang-orang menjadi kagum, lalu memuji Allah: “Allahu Akbar!” seru mereka. Kata mereka juga, “Belum pernah kita melihat kejadian seperti ini!”

Pelayanan Di Tengah Virus Korona

PIKIRAN KITA DULU DAN SEKARANG

Dulu mungkin kita berpikir: “Saya bertahan, waspada, virus ini akan segera selasai.
Sekarang: Kita tidak tahu kapan bisa selasai. Rasa ketakutan, kecemasan tetap ada.

 

Mengapa Takut?

Kita mau mengendalikan semua, tahu semua, mengontrol semua. Oleh karena kita tidak bisa menguasai virus ini, belum ada immunisasi (vaksin) atau obat ampuh untuk ini, kita merasa “dikuasai” oleh COVID-19

Banyak orang takut terpapar virusnya.

Dasar Yang Kokoh Di Dalam Kristus Lanjutkan membaca Pelayanan Di Tengah Virus Korona

Nabi Elia dan Nabi-Nabi Baal

Sudah tiga tahun tidak ada hujan di Israil.   Pada suatu hari, Allah berkata kepada Nabi Elia, “Pergilah untuk memberitahu Raja Ahab bahwa tidak lama lagi Aku akan menurunkan hujan,”  maka berangkatlah Nabi Elia.

Pada waktu Raja Ahab melihat Nabi Elia, ia berseru, “Ini dia si pengacau di Israil!”

Jawab Nabi Elia, “Saya bukan pengacau, tetapi Baginda sendiri.  Dengan menyembah berhala-berhala Baal, Baginda melanggar perintah Allah. Sekarang, perintahkanlah kepada seluruh rakyat Israil untuk bertemu dengan saya di Gunung Karmel.  Bawa juga keempat ratus lima puluh nabi Baal.

Ahab mengerahkan seluruh rakyat dan nabi-nabi Baal itu ke Gunung Karmel.  Lalu Nabi Elia mendekati rakyat itu dan berkata, “Sampai kapan kalian mau tetap menyembah dewa!  Kalau Tuhan itu Allah, sembahlah Allah!  Kalau Tuhan itu Baal, sembahlah Baal!”  Rakyat yang berkumpul di situ diam saja.

Kemudian Nabi Elia berkata, “Di antara nabi-nabi Allah hanya sayalah yang tertinggal, padahal di sini ada 450 nabi Baal.  Mari kita lihat siapakah Tuhan yang benar. Suruhlah nabi-nabi Baal itu mengambil seekor sapi jantan dan menyembelihnya, kemudian memotong-motongnya, lalu meletakkannya di atas kayu api.  Tetapi mereka tidak boleh menyalakan api di situ.  Saya akan menyembelih seekor sapi lagi dan memotong-motongnya serta meletakkannya di atas kayu api.  Tapi saya pun tidak akan menyalakan api di situ.  Biarlah nabi-nabi Baal itu berdoa kepada dewa mereka, dan saya pun akan  berdoa kepada  Allah.   Yang menjawab  dengan  mengirim api,  Dialah  Tuhan yang benar.” Lanjutkan membaca Nabi Elia dan Nabi-Nabi Baal

Pembawa Pesan

I. Latar Belakang orang Yesaya

  • Nama Artinya Yahweh Menyelematkan
  • Pelayanan Tahun 742 – 700 SM – Sebelum Masehai, 2,700 tahunan yang lalu
  • Prinsip penafsir – membaca konteks
  • Kita membaca Yesaya bab 6:1 – 13

II. PENGLIHATAN – Kedaulatan Allah, Kuasa Allah.

  • Tidak ada kebetulan dalam hidup kita.. semua dalam rencana Allah.
  • Ay 1 – tahun matinya raja Uzia… siapa itu Raja Uzia?
    1. 2 Tawarikh 26
    2. Uzia berumur 16 tahun dan sudah menjadi raja
  • 52 tahun dia memerintahnya
    1. tindakan baik dan benar seperti apa? Ay 4-5
    2. tindakan kurang baik? Ay 16-21
    3. Yesaya 2:11, a17 5:15 manusia sombong direndahkan
  • agak penting ttng kematiannya, masa depan seperti apa

Lanjutkan membaca Pembawa Pesan