Arsip Tag: Ishak

Pemberontakan Kaum Israil

Bangsa Israil sudah dibebaskan dari negeri Mesir. Allah sudah memimpin mereka dan memberi mereka makanan dan minuman selama mereka menempuh perjalanan di padang pasir. Allah juga sudah memberitahu perintah-perintah-Nya kepada mereka – bagaimana membangun Baitullah, bagaimana mempersembahkan kurban bagi-Nya, dan bagaimana hidup sesuai dengan syariat-syariat-Nya.

Akhirnya mereka siap untuk masuk ke Tanah Kanaan yang sudah dijanjikan kepada Nabi Ibrahim dan keturunannya. Allah berkata kepada Nabi Musa, “Pilihlah seorang pemimpin dari setiap suku Israil untuk memata-matai Tanah Kanaan yang akan Kuberikan kepada mereka.” Lanjutkan membaca Pemberontakan Kaum Israil

Allah Memilih Musa

Waktu Musa sudah dewasa, ia pergi menemui orang-orang sebangsanya. Ia melihat bagaimana mereka dipaksa melakukan pekerjaan yang berat. Dilihatnya juga ada seorang Mesir memukul seorang bani Ibrahim (Israil).  Musa menengok ke kanan dan ke kiri, dan ketika ia mengetahui bahwa tidak ada yang melihat dia, orang Mesir itu dibunuhnya!  Musa menyembunyikan mayatnya di dalam pasir.

Keesokan harinya Musa pergi lagi, dan ia melihat dua orang Israil sedang berkelahi. “Mengapa engkau memukul kawanmu?” tanya Musa kepada orang yang bersalah itu.

Jawab orang itu, “Siapakah yang mengangkat engkau menjadi hakim kami? Apakah engkau mau membunuh  kami juga seperti membunuh orang Mesir itu?” Lalu  Musa menjadi takut dan berpikir, “Celaka! Perbuatanku itu sudah ketahuan.”  Musa lalu melarikan diri  dari Mesir ke  negeri Madyan. Lanjutkan membaca Allah Memilih Musa

Nabi Yusuf dan Saudara-Saudaranya

Nabi Yakub, putra Nabi Ishak  dan cucu Nabi Ibrahim, adalah seorang pemimpin keluarga yang dipilih oleh Allah. Nabi Yakub mempunyai 12 anak laki-laki. Nabi Yusuf adalah anaknya yang ke-11. Yang bungsu adalah  Benyamin. Pada waktu itu  Nabi Yusuf sudah berumur 17 tahun.

Dari antara semua  anaknya yang lain, Nabi Yakub  paling sayang kepada Nabi Yusuf. Mengapa? Karena Nabi Yusuf dilahirkan ketika  ayahnya sudah tua. Sebagai tanda kasihnya, Nabi Yakub memberikan sebuah jubah yang mewah dan bagus kepada Nabi Yusuf. Setelah kakak-kakak Nabi Yusuf melihat jubah itu dan tahu bahwa ayah mereka lebih sayang kepada Nabi Yusuf, mereka membenci Nabi Yusuf dan tidak mau lagi berbicara baik-baik dengan dia.

josephs-dreams
Jubah Yusuf

Lanjutkan membaca Nabi Yusuf dan Saudara-Saudaranya

Mimpi Nabi Yakub di Betel

Esau membenci Nabi Yakub karena ayahnya telah memberikan berkatnya kepada Nabi Yakub. Esau membuat rencana untuk membunuh Nabi Yakub setelah ayahnya meninggal.

Ketika Ribka mendengar tentang rencana Esau, ia menyuruh Nabi Yakub pergi kepada kakaknya, Laban, di kampung halamannya, Haran. Lalu Nabi Yakub berangkat meninggalkan ibu dan bapaknya.

Pada waktu matahari terbenam, Nabi Yakub mau tidur dan bermalam di suatu tempat. Ia mengambil sebuah batu. Batu itu dipakainya sebagai bantal. Nabi Yakub lalu tertidur – kepalanya di atas batu.

Lanjutkan membaca Mimpi Nabi Yakub di Betel

Nabi Ishak Memberkati Nabi Yakub

Beberapa tahun sudah lewat sejak Esau menjual hak warisnya kepada adiknya, Yakub. Bapak mereka, Nabi Ishak, sudah tua sekali dan tidak dapat melihat karena sudah menjadi buta. Pada suatu hari, Nabi Ishak memanggil Esau, anaknya yang sulung. Ia berkata, “Anakku! Engkau tahu Bapak sudah tua. Mungkin Bapak tidak akan hidup lama lagi. Jadi, ambillah busur dan panah-panahmu; pergilah memburu seekor binatang di padang. Masaklah yang enak seperti yang Bapak suka, lalu bawalah kepada Bapak. Setelah Bapak makan, Bapak akan memberi kamu berkat Bapak sebelum Bapak mati.” Lalu Esau pergi untuk melakukan kehendak bapaknya.

Ketika tadi Nabi Ishak sedang berbicara dengan Esau, Ribka mendengar semua yang mereka bicarakan. Maka dari itu setelah Esau berangkat untuk berburu, Ribka memanggil Yakub. Katanya, “Yakub, baru saja Ibu dengar ayahmu mengatakan kepada Esau begini, ‘Burulah seekor binatang dan masaklah yang enak untuk Bapak. Setelah Bapak makan, Bapak akan memberkatimu dihadapan Allah sebelum Bapak mati.’ Nah, anakku, dengarkanlah dan lakukanlah apa yang Ibu katakan ini.  Pergilah  ke tempat domba kita, pilihlah dua anak kambing yang gemuk-gemuk. Ibu akan memasaknya menjadi makanan kesukaan ayahmu. Nanti bawalah  makanan itu kepada Bapak supaya dimakannya, dan supaya engkaulah yang diberkati sebelum Bapak meninggal.”

Tetapi Yakub berkata kepada ibunya, “Ibu, bukankah badan Esau berbulu, sedangkan badan saya tidak? Walaupun Ayah sudah buta, Ayah masih tetap dapat meraba. Nanti kalau Ayah meraba badan saya, Ayah akan tahu bahwa saya sedang menipunya. Nanti Ayah akan mengutuki saya bukannya memberkati saya.”

Lanjutkan membaca Nabi Ishak Memberkati Nabi Yakub

Esau dan Yakub

Sesudah Nabi Ibrahim meninggal, Allah berbicara kepada Nabi Ishak dan memberitahu semua janji yang pernah disampaikan-Nya kepada Nabi Ibrahim, yaitu bahwa Orang yang dijanjikan, yang akan mengalahkan Iblis, akan lahir dari garis keturunan Nabi Ishak.

Nabi Ishak menikah dengan seorang wanita yang bernama Ribka. Ia adalah wanita yang saleh, maksudnya, ia percaya kepada Allah Yang Maha Esa dan taat kepadaNya. Allah memberkati Nabi Ishak dan Ribka dengan anak kembar laki-laki.  Anak kembar itu diberi nama Esau dan Yakub.  Walaupun Esau dan Yakub anak kembar, mereka berbeda sekali.  Esau warnanya kemerah-merahan dan kulitnya seperti jubah yang berbulu.  Ketika Esau sudah besar, ia menjadi pemburu yang cakap dan suka tinggal di padang.  Di pihak lain, Yakub, kulitnya tidak seperti jubah yang berbulu; kulitnya licin. Yakub bersifat tenang dan suka tinggal di rumah. Lanjutkan membaca Esau dan Yakub

Allah Memelihara Ibu Hagar dan Ishmael

Allah sudah membuat janji kepada Nabi Ibrahim dan Ibu Sara bahwa mereka akan diberkati dengan seorang anak. Melalui anak ini Allah akan menetapi janjiNya untuk memberkati semua orang. Sepuluh tahun sudah lewat dan Ibu Sara belum punya anak. Sara sudah berumur 75 tahun dan dari pikiran manusia dia sudah tidak bisa menjadi hamil.  Karena usianya, Sara mulai tidak percaya janji Allah kepada dia dan suaminya.

Pada zaman itu ada kebiasaan bahwa seorang anak yang dilahirkan dari seorang hamba oleh sang suami akan menjadi milik sang istri sebagai anaknya sendiri. Jadi, hamba Ibu Sara, namanya Hagar, menjadi hamil secara itu.  Tetapi hamba itu menjadi sombong dan memandang rendah kepada nyonyanya, Ibu Sara. Lalu Ibu Sara menyalahkan Nabi Ibrahim, katanya, “Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu. Seketika Hagar sadar bahwa dia sudah mengandung, dia memandang rendah akan aku. Semoga Allah menjadi Hakim antara aku dan engkau.”

Kata Nabi Ibrahim, “Hambamu itu di bawa kuasamu. Perbuatlah kepadanya menurut keinginanmu.” Jadi Ibu Sara menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya.

Lanjutkan membaca Allah Memelihara Ibu Hagar dan Ishmael

Masalah dengan Zakir Naik

Apakah kriteria nya diberikan untuk menentukan Yesus adalah Allah atau tidak, berasal dari TUHAN, Allah atau dari mulut Zakir Naik sendiri.

Tantangannya kepada Dr Zakir Naik adalah untuk membuktikan dari Al-Quran bahwa Allah berbicara kepada Muhammad langsung: Saya Allah atau Sembahlah Aku. Tidak ada pernyataan tegas tunggal dari Allah kepada Muhammad secara pribadi di seluruh Quran: Saya Allah atau menyembah saya. Hanya ada 3 kasus di seluruh Quran mengenai pertemuan spiritual antara Musa dan Allah Yahweh di Gunung Sinai yang menjiplak dari Alkitab Ibrani.

Lanjutkan membaca Masalah dengan Zakir Naik

Membangun Komunikasi Dalam Keluarga

I. Perjanjian Tuhan diabaikan – Kejadian 27:1-4

  1. Cerita sebelumnya, latar belakang
  2. Nubuatan Kejadian 25:23
  3. Kejadian 25:27-36, Hak kesulungan Esau dijual untuk apa? Ayat ke-34 roti dan masakan kacang merah
    1. Hak kesulungan dan Berkat harus datang bersamaan
    2. Yakub dipilih Allah.  Sekarang mungkin ada orang yg dipilih Tuhan tetapi kita tidak tahu siapa orang itu. Allah tahu isi hati orang. Dia memilih
  4. Apa perjanjian Tuhan yg Esau korbankan?
    1. Ibrani 12:16-17
    2. Tanah dan kekekalan dan juga masuk ketururan Yesus, Matius 1, Lukas 3
  5. Adakah perjanjian Tuhan yg kita korbankan demi kepentingan kita? Mungkinkah Kuasanya? Kedaulatannya dalam hidup kita.  Keselamatan oleh kasih karunia dan bukan oleh perbuatan?
    1. Mana yg mau kita ikuti, kehendak kita atau kehendak Allah?

II. Tindakan Pilih Kasih ditunjukkan Orang tua Yakub dan Esau – Kejadian 27:5-10

A. Sejak dari kecil, Kejadian 25:27-28

  1.  Baik Ishak maupun Ribka mengabaikan perjanjian dari Tuhan. Mereka mencoba campur tangan sama Tuhan.
  2. Perjanjian Allah atau Rencana Allah tidak bergantung sama sekali pada ketidakjujuran manusia
  3. Ribka memihak Ishak karena dia tahu Yakub akan dapat berkat tetapi tindakannya tidak benar

Lanjutkan membaca Membangun Komunikasi Dalam Keluarga