Isa Al Masih Dimuliakan

Pada suatu hari, setelah Isa selesai berdoa seorang diri, Dia bertanya kepada para pengikutNya, “Menurut kata orang, Aku ini siapa?”

Mereka menjawab, “Ada yang berkata Yahya – orang yang mempermandikan petobat-petobat. Ada juga yang berkata Nabi Ilyas — orang yang membuat banyak mukjizat. Ada lagi yang berkata bahwa Isa seorang nabi.”

“Tetapi menurut kalian sendiri, Aku ini siapa?” tanya Isa Al Masih.

Petrus menjawab, “Junjungan adalah Raja Penyelamat (Imam Mahdi) yang dijanjikan Allah.”

Lalu Isa berkata juga, “Aku memang harus banyak menderita dan akan dibunuh, tetapi pada hari yang ketiga Aku akan dibangkitkan.” Lalu Petrus menarik Isa ke samping dan menegur Dia. Tetapi Isa menoleh dan memandang Petrus, katanya, “Pergi dari sini, penggoda! Pikiranmu itu pikiran manusia, bukan pikiran Allah!”

Kemudian Isa berkata kepada semua orang yang ada di situ, “Orang yang mau mengikut Aku harus melupakan kepentingannya sendiri, mengekang hawa nafsunya dan menyerahkan dirinya kepada Allah sepanjang hidupnya, dan terus mengikut Aku. Sebab orang yang mau mempertahankan hidupnya akan kehilangan hidupnya.

Tetapi orang yang mengurbankan hidupnya bagi kepentingan-Ku akan memperoleh hidup yang kekal. Apa untungnya bagi seseorang kalau seluruh dunia ini menjadi miliknya, tetapi ia merusak dan kehilangan hidupnya?

Kalau orang malu mengakui Aku dan pengajaran-Ku, Aku juga akan malu mengakui orang itu pada waktu Aku datang nanti untuk menghakimi manusia pada hari kiamat.”

Kira-kira seminggu setelah Isa mengajarkan hal-hal itu, Ia membawa Petrus, Yahya, dan Yakub naik ke atas sebuah gunung untuk berdoa.

Sementara Isa berdoa di situ, muka-Nya berubah. Pakaian-Nya pun menjadi putih berkilauan.

Tiba-tiba dua orang, yaitu Nabi Musa dan Nabi Ilyas, menampakkan diri dengan cahaya dari surga. Mereka berbicara dengan Isa mengenai kematian-Nya yang tidak lama lagi akan terjadi di Yerusalem.

Pada waktu itu Petrus, Yahya, dan Yakub sedang tertidur, tetapi mereka tiba-tiba bangun dan melihat Isa bercahaya.

Melihat Nabi Musa dan Nabi Ilyas berdiri dengan Isa Al Masih. Pada waktu Nabi Musa dan Nabi Ilyas mau kembali ke surga,

Petrus berkata kepada Isa, “Junjungan, enak sekali kita di sini. Baiklah kami mendirikan tiga kemah: satu untuk Junjungan, satu untuk Nabi Musa, dan satu lagi untuk Nabi Ilyas.”

Sementara Petrus masih berbicara, datanglah sebuah awan meliputi mereka sehingga mereka menjadi takut. Kemudian dari awan itu terdengar ada suara yang berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kupilih. Dengarkanlah Dia!”

Setelah suara itu berhenti, mereka melihat Isa Al Masih seorang diri di situ. Mereka tidak dapat mengerti apa yang baru mereka lihat.

Tetapi, waktu Isa meninggal dan bangkit kembali, mereka ingat kejadian di atas gunung dan mengerti.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.