Nats: Efesus 4:11 – 16
Poin yg Terutama: Allah menyediakan gembala-gembala dan pemimpin gereja untuk melengkapi para jemaat untuk pekerjaan pelayanan, dan Allah mengunakan pelayanan tersebut untuk membentuk orang yg percaya (orang kudus) dalam rupa Yesus Kristus.
1. Allah memberikan kepada kita pemimpin (ayat 11)
Para pemimpin tidak dalam perannya hanya karena kasih karunia atau talenta, atau keingingan saja, walaupun hal tersebut penting.
Para pemimpin berada dalam peran-perannya, alasan yg pertama dan terutama, oleh karena Allah merencanakan mereka melayani di sana.
Peran dan Tugas sebagai gembala sidang, penata dan pemimpin gereja jemaat adalah sebuah amanat dan tugas dari Allah yg menciptakan alam semesta.
Tugasnya tidak bisa dan tidak boleh mengerjakan dengan sikap (usaha) yg malas atau hati yg kurang semangat.
Para pemimpin gereja diberikan, sebagai hadiah langsung dari Allah. Marilah kita memperhatikan nats yg dari tadi.
Poin yg ada disini bahwa pemimpin gereja bertujuan oleh Allah untuk menjadi hadiah yg baik dan kasih karunia bagi jemaat..
Di dalam gereja pada zaman kini, kita sering salah paham kepentingan pelayanan.
Kita mengharuskan para pemimpin gereja untuk melakukan pekerjaan pelayaan ketika sebenarnya, rencana Allah itu untuk setiap orang jemaat untuk melakukan pekerjaan pelayanan.
Ketika kita salah menggerti perannya dari pemimpin, orang jemaat dan peran gereja, gerejanya sendiri terhalang dan misi Allah juga terhalang.
Kolose 1:28-29 “Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.”
2. Para pemimpin melengkapi jemaat Kristus (ayat 11-12)
Dilibatkan dalam pelayan diperlukan untuk kedewasaan dalam iman (melengkapi)
Kita sudah melihat bahwa pemimpin gereja sudah diberikan tanggugjawab untuk melatih atau melengkapi orang jemaat untuk pelayanan, melainkan kita juga bisa membahas bahwa orang yg tidak terlibat dalam pelayanan tidak akan mencapai atau mengalami potensi yg diharapkan dan digambarkan oleh Tuhan.
Poin yg menarik lagi, kata yg dipakai dalam ayat 12 “melatih” itu sebenarnya kata dari Bahasa Yunani yg berarti “menyempurnakan”
Maksudnya, Paulus mau berkata kepada gerejanya, bahwa kalau mereka mau menjadi sempurna dalam Yesus, mereka harus melayani.
Kita dipanggil untuk menjadi pemberi bukan penerima (dipanggil untuk pergi, pelayanan dan percakapan bukan datang, duduk, diam.)
Galatia 6:9-10 “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.”
3. Jemaat melayani Gereja (ayat 12 b)
Kita sudah membahas bahwa pemimpin gereja harus berkomitment untuk memperlengkapi jemaat untuk pelayanan. Kita juga belajara bahwa sangat pentingnya bagi pekerjaan gereja dan pembangunan Kerajaan Tuhan bahwa setiap orang yg sudah menjadi anggota Kerajaan sudah menggerti tanggung jawab mereka untuk melayani dan dipatkan dalam pelayanan.
Diperhatikan bahwa Paulus berkata disini tujuannya pempimpin melengkapi jemaat untuk pekerjaan pelayanan supaya tubuh Kristus itu bisa dibangun (pagi pembangunan tubuh Kristus… ayat 12)
Dalam Kota Efesus pada zaman kuno, ada satu hal yg sangat terkenal dan dapat banyak perhatian, yaitu Bait Artemis.
Bait Artemis itu salah satu dari tujuh tempat keajaiban dalam dunia kuno.
Bersama tamanan yg bergantug di Babilonia, patung Zeus di Gunung Olympus dan banyak tempat yg lain, Artemis itu keajaiban Rekayasa manusia
Padahal orang pada zaman itu sering berkata bahwa 6 tempat keajaiban yg lain kecil ketika dibandingkan dengan Bait Artemis.
Dalam konteks ini, sangat mudah untuk mengenal alasannya untu Paulus menggunakan kosa kata pembangunan untuk menjelaskan pekerjaan pelayanan.
Orang Efesus pasti menggerti proses pembangunan dan mereka mengapresiasi kepentingaan penyelasaian proyeknya.
Paulus mengidentifikasi dengan mereka dan berkata jika ada orang yg tidak sadar bagi hadiah, kasih karunia roh, dan hadiah atau karunia roh tidak dipakai dalam pelayanan, maka tubuh Kristus tidak dapat lengkap.
4. Gereja menjadi seperti Yesus Kristus (ayat 13-15)
Sambil kita melayani, Firman Tuhan berkata kepada kita bahwa kita mulai mencerminkan Kristus. Dalam nats ini, kita dapat membaca beberapa caranya prinsip ini dinyatakan
– Kita mencerminkan kesatuan Allah
Dapat diperhatikan dalam ayat 13, kita diberitahukan bahwa kita bertumbuh dalam pelayanan, kita akan mencerminkan “kesatuan iman”
Pernyataan tersebet sangat prakits dan mengingatkan kita bahwa ketika kita semua sudah menggerti bagian pelayanan masing-masing dan bekerja dengan rajin dalam bagian pelayanan, kita akan bersatu dan bekerjasama sekitar INJIL.
Juga kita punya peringatan bahwa Injil itu pada utamanya menghancurkan halangan yg dibangun oleh kita seperti ras, budaya, status, kelas ekonomi, jenis kelamin, dll. Injil pada pertamanya menyatukan kita
Tom Ascol pernah berkata, “ Kita tidak bisa mengindetifikasi keliling lingkar kerjasamanya sampai kita mengindifikasi pusat kesatuannya dan pusat kesatuannya itu adalah Injil Tuhan Yesus Kristus.
Lebih daripada itu, ketika kita datang dan menyatukan diri dengan maysarakan, kita mencerminkan kesatuan yg punya Tuhan dan ditunjukkan dalam trinitas.
Ulangan 6:4 “Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!”
Yohanes 17:20-21. “Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.”
Kita bisa Bertumbuh
– kesatuan
– pengetahuan
– stabilitas dalam doktrin atau pelajaran
– kata yg penuh dengan kasih dan karunia
– karakter Yesus
KITA AKAN MELIHAT SEPERTI Yesus Kristus
5. Yesus membuat gereja bertumbuh (ayat 16)
Allah menyebabkan gereja untuk bertumbuh ketika tubuhnya berfungsi dengan baik.
Poin yg terakhir dalam penyelasaian ini kita dapat memperhatikan bahwa kuncinya untuk pertumbuhan gereja yg efektif terikat dengan kerelaan kita untuk menunduk diri sendiri kepada Allah dan dilipatkan dalam pelayanan-Nya.
Kita diberitahukan dalam ayat 16 jika setiap bagian dari tubuh Kristus, setiap anggota dari gereja local, terlibat dalam pelayanan masing-masing, maka tubuh-Nya berfungsi menurut tujuan-Nya dan Allah menghendaki tubuh untuk berTUMBUH.
Rick Warren berkata: Setiap hal yg hidup bertumbuh. Kita tidak harus memaksa hal-hal tersebut untuk bertumbuh. Jika mereka sehat, mereka bertumbuh secara otomatis. Sehingga gerejanya adalah organisme yg hidup, sudah wajar untuk bertumbuh. Tidak wajar bagi gereja untuk tidak bertumbuh.
Allah menyebabkan gereja untuk bertumbuh dalam kasih.
Diperhatikan Dalam akhir nats ini, Paulus mengingatkan kita bahwa Allah sendiri menjadi sumber pertumbuhan dan Dia melakukan demikian supaya kita bisa bertumbuh dalam kasih.
Kata kasih yg diterjemahkan dari Bahasa Yunani adalah “Agape”
Inilah kasih yg sama berkomitment bahwa Allah mencurahkan kepada kita.
Maksudnya, Paulus mengingatkan kita bahwa sambil kita bertumbuh seperti Kristus melalui pelayanan bagi Dia dan pengetahuan tentang Dia, kita menjadi semakin seperti Allah, pokoknya dalam caranya mengasihi Allah dan sesama.
Matius 22:34 -40:
“Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
“Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?”
Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
– Yesus menyatukan gereja, (Bhinneka Tunggal Ika).
-Yesus yang menyebabkan gereja bertumbuh
– Yesus meningkatkan kapasitas bagi gereja untuk mengasihi
– Yesus menolong setiap orang percaya untuk mencapai potensi mereka.