Kelahiran Isa Diberitahukan

Ketika kandungan Elisabet sudah berusia enam bulan, Allah mengutus malaikat Jibrail ke Nazaret, sebuah kota di daerah Galilea, Israil.

Jibrail diutus kepada seorang perawan yang bernama Siti Maryam. Siti Maryam tinggal di Nazaret.

Ia mengasihi Allah  dan selalu berlaku benar.  Siti Maryam sudah bertunangan dengan seorang pemuda yang bernama Yusuf.  Yusuf juga mengasihi Allah  dan taat kepada-Nya.

Pada suatu hari ketika Siti Maryam sedang seorang diri di rumah, malaikat Jibrail menampakkan diri kepada Siti Maryam.

Malaikat itu berkata, “Wasalam! Oh engkau yang diberkati Allah secara istimewa!”

Siti Maryam terkejut sekali.  Jibrail berkata, “Jangan takut, Maryam, sebab engkau berkenan di hati Allah. Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak yang harus engkau beri nama Isa.”

Nama Isa berarti Allah menyelamatkan.

“Tetapi saya belum menikah,” kata Siti Maryam kepada Jibrail, “bagaimana hal itu bisa terjadi?”

Jibrail menjawab, “Melalui mukjizat Allah.  Itulah sebabnya anak yang akan engkau lahirkan akan disebut Kudus.  Tidak ada yang mustahil bagi Allah.”

Lalu Siti Maryam menjawab, “Saya ini hamba Allah; biarlah terjadi pada saya seperti yang engkau katakan.”

Kemudian Jibrail pergi meninggalkan Siti Maryam.

Setelah Jibrail meninggalkan Siti Maryam, ia merenungkan pesan itu.

Ia pasti senang karena terpilih untuk melahirkan Penyelamat yang sudah dijanjikan sejak zaman Nabi Adam.

Tapi ia agak khawatir juga, siapakah yang akan percaya kepadanya?  Ia hamil tanpa suami;  ia bukan pezinah.

Walaupun Siti Maryam belum menikah, ia sudah bertunangan dengan Yusuf. Yusuf menyayangi Siti Maryam, tetapi ketika ia tahu bahwa Siti Maryam sudah hamil, ia sedih dan malu.

Ia berpikir bahwa Siti Maryam sudah berdosa dan bukan perawan lagi.  Tetapi kalau semua orang tahu tentang hal itu, ia akan terkena hukuman rajam sampai mati.

Supaya  tidak harus menanggung aib, dan supaya dapat melindungi Siti Maryam, Yusuf mengambil keputusan untuk diam-diam membatalkan pertunangannya.

Yusuf bergumul dengan dirinya sendiri tentang keputusan itu sampai akhirnya ia tertidur.

Seorang malaikat utusan Allah tampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, jangan takut mengambil Siti Maryam sebagai istrimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.  Berikanlah nama Isa kepada-Nya karena Dialah yang akan menyelamatkan manusia dari dosa.”

Yusuf bangun dan menaati seruan Allah.  Ia menikahi Siti Maryam, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai Siti Maryam melahirkan.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.